Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herry Zudianto, mantan Wali Kota Yogyakarta, hampir saja tidak bisa pulang ke Indonesia begitu selesai melaksanakan umrah, awal bulan ini. Pada 6 Juli lalu, pria 58 tahun ini sudah check-in di Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, untuk terbang ke Tanah Air. Barang bawaan pun sudah masuk ke perut pesawat. Tiba-tiba petugas imigrasi meminta Herry dan 16 anggota rombongan ikut penerbangan berikutnya. Alasannya sungguh ajaib, mirip alasan kondektur bus: pesawat sudah penuh!
Jeda satu setengah jam kemudian, 16 anggota rombongan itu check-in dengan mulus dalam penerbangan berikutnya, terkecuali Herry. Menurut petugas imigrasi, penumpang dengan nama Herry Zudianto sudah terdaftar dan terbang pada penerbangan sebelumnya. Herry pun bingung. Beruntung, setelah menjalani pemeriksaan ulang di keimigrasian, ia bisa ikut penerbangan, meski check-in paling akhir.
Pengalaman itu memaksa Herry mengingat kejadian beberapa hari sebelum pulang. Saat rombongan memesan tiket pesawat, namanya tak terkonfirmasi. Kebetulan waktu itu ia sedang menyantap nasi kambing khas Arab yang lezat dan berdaging empuk. Begitu tahu namanya tak terkonfirmasi, Herry menanggapi santai dan nyeletuk, "Tak bisa ikut tak apa, malah bisa jajan nasi kambing lagi." Rupanya celetukannya dikabulkan. "Mulutmu harimaumu," katanya saat ditemui Tempo, Selasa malam pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo