PRESIDEN Kuba, Fidel Castro, ditinggalkan anak dan cucunya. Mula-mula putrinya, Alina Fernandez Revuelta, yang lari. Itu gara-gara Alina tak sepaham dengan garis politik sang ayah. Ia minta suaka politik ke Amerika Serikat. Alina Fernandez adalah anak hasil hubungan pemimpin negara komunis itu dengan artis Nati Revuelta. Belum surut pembicaraan pelarian Alina Fernandez, rakyat Kuba dikejutkan lagi dengan permintaan lari Alina yang lain. Kali ini Alina Maria Salgado, cucu Fidel Castro atau anak dari Alina Fernandez. Motivasinya hanya untuk mengikuti jejak sang ibu, bukan urusan politik. Barangkali karena itu, sang kakek meluluskan permintaan Alina, 16 tahun. Malah Castro menyediakan pesawat carteran khusus untuk menerbangkan Alina remaja dari negara pulau itu untuk berkumpul dengan Alina dewasa. Jumat dua pekan lalu, di malam tahun baru, kedua Alina ini sudah berkumpul di Columbus, Georgia. Mereka merayakan pertemuan itu dengan meminum sampanye. "Pemerintah Kuba bersikap amat baik. Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah membantu saya untuk bisa berkumpul dengan ibu," ucap Alina, kepada para wartawan yang terus menguntitnya. Alina gadis mengaku gembira dapat tinggal di Amerika Serikat. Satu hal yang ia khawatirkan adalah tak bisa lagi memiliki teman sebaik di negara asalnya. "Sebab saya tak pandai berbahasa Inggris." Rupanya, sang ibu maklum. Untuk mempercepat proses sosialisasi anaknya, Alina dijadwalkan pada awal 1994 ini untuk kursus bahasa Inggris. "Jika sudah mahir, saya ingin melakukan sesuatu yang di Kuba tidak dapat saya lakukan," ujar Alina. Tentu bukan minta suaka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini