BARANGKALI inilah perjalanan wisata teraman yang pernah dialami Adnan Buyung Nasution, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Selama sepekan, pada tutup tahun 1993, Buyung berlibur ke Tana Toraja. Selain berlibur, kedatangan orang yang suka dipanggil Abang itu adalah memenuhi undangan bekas Direktur LBH Ujungpandang, yang punya hajat menyelenggarakan upacara adat pemakaman kakeknya di Tana Toraja. Bagaimana Abang tidak aman? Selama berada di Toraja, ia selalu ditemani Letnan Dua D. Nainggolan, Danramil Kecamatan Sanggalangi. Selain teman ngobrol, Nainggolan dengan setia mengantar Buyung ke tempat-tempat wisata sekitar Toraja. Buyung sendiri mengaku sama sekali tak terganggu dengan kehadiran Nainggolan tadi. "Saya malah senang ada teman diskusi," komentar Buyung. Apakah kesediaan Nainggolan untuk mengantar Buyung ke sana-kemari merupakan bagian dari pengawasan? "Wah, tidak! Kenapa mesti diawasi, Pak Buyung itu kan ahli hukum. Masa dia mau bikin macam-macam," kata Nainggolan kepada Waspada Santing dari TEMPO. Bagi Buyung, perjalanannya ke Tana Toraja untuk melunasi rasa bersalahnya. Tempo hari, tatkala Buyung belajar di Belanda, ia sering ditanya oleh rekan-rekannya tentang daerah wisata Tana Toraja. Buyung gelagapan karena seumur-umur belum pernah ke sana. Kini, ia lancar menerangkan soal Tana Toraja. "Ternyata alam dan budaya Toraja memang pantas dikagumi," komentar Buyung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini