Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemusik Leo Imam Sukarno Kristi, 57 tahun, jatuh hati dengan kopi telur Aceh. Saking cintanya, ia sampai melupakan sumpahnya berhenti menyantap telur. ”Sebelumnya saya lebih suka sayur dan seafood,” ujarnya.
Kisah cinta Leo pada kopi dicampur kuning telur mentah itu bermula dari ajakan pentas di Tanah Rencong pada 28 Juni lalu. Awalnya, meski sudah lama m-engidamkan pergi ke Sabang, ia agak berat lantaran anak pertamanya, Panji, berulang tahun di Sanur, Bali. Setelah urusan anaknya selesai, Leo berangkat ke Aceh.
Malam hari seusai pentas, penyair Kurnia Effendi mengajak-nya mencicipi kopi telur di sebuah warung di Banda Aceh. Ia ragu. Saat tegukan pertama, ia sempat berpikir kopi telur itu pasti be-rasa amis. ”Ternyata enak ba-nget,” ujarnya terbahak.
Barangkali ada ganjanya? ”Wah, nggak tahu saya, yang pen-ting capek hilang,” ucapnya. Yang jelas, secangkir kopi telur itu membuat Leo kian terpikat pada Aceh, setelah ia terkagum-kagum pada keindahan Gunung Seulawah dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Kembali ke soal kopi telur tadi, Leo ingin membawa resep ini ke Surabaya. Rencananya, ”Saya ingin memadukan dengan kopi jahenya Yu Nah di pusat kota Surabaya.” Hmm..., pasti sedap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo