Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UNTUK kedua kalinya, gemerlap lampu merah-putih menyelimuti empat bangunan ikonik di Dubai dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, saat peringatan kemerdekaan Indonesia ke-75, Senin malam, 17 Agustus lalu. Selain di gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa, pancaran dwiwarna itu terlihat di menara ADNOC, Sheikh Zayed Bridge, dan satu-satunya hotel bintang tujuh, Burj Al Arab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, ikut menyaksikan penyalaan lampu di Burj Khalifa bersama masyarakat Indonesia di Dubai. Gedung setinggi 828 meter dengan 163 lantai itu berpendar merah-putih selama 21 detik. "Ini merefleksikan kedekatan hubungan kedua negara," kata Husin, Kamis, 20 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menara Burj Khalifa dengan lampu Merah Putihnya. Dok. KBRI untuk Uni Emirat Arab
Husin, 64 tahun, mengatakan tradisi menyalakan lampu merah-putih di beberapa bangunan ikonik Uni Emirat Arab bermula pada tahun lalu. Menurut dia, hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab makin rekat setelah Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed mengunjungi Istana Bogor pada Juli 2019. Presiden Joko Widodo membalasnya dengan lawatan ke Abu Dhabi pada Januari lalu. Kedekatan itu juga diwujudkan dalam berbagai bentuk kerja sama, antara lain ekonomi, investasi, kebudayaan, pendidikan, pertahanan, dan agama.
Untuk melobi pemerintah setempat, Husin tidak hanya mengandalkan jalur resmi dengan mengirimkan nota diplomatik ke Departemen Luar Negeri. Ia juga melakukan pendekatan informal terhadap petinggi dan penguasa di sana, termasuk dengan menyurati pengelola bangunan. "Contohnya Sheikh Zayed Bridge, tadinya lampunya bermasalah. Setelah kami kontak terus, mereka mengusahakan sampai akhirnya bisa saat last minute," ujarnya. Husin menargetkan tahun depan lampu merah-putih dapat menyala di sepuluh bangunan ikonik di Uni Emirat Arab.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo