Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTRIS dan model Melanie Putria belakangan dikenal sebagai pelari. Perempuan bernama lengkap Melanie Putria Dewita Sari ini rutin berolahraga lari maraton. Ia juga berlatih keras ketika hendak mengikuti perlombaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan yang lahir pada 17 April 1982 ini telah mengikuti lomba lari maraton di sejumlah kota di dalam dan luar negeri. Ia antara lain mengikuti lomba maraton di Tokyo, Jepang; Berlin, Jerman; London, Inggris; serta Chicago, New York, dan Boston, Amerika Serikat. “Bisa ikut lomba lari maraton di enam kota yang terkenal itu sudah lama menjadi impian aku,” kata Melanie kepada Tempo, Jumat, 6 Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melanie pun berbagi tip dari pengalamannya mengikuti lomba maraton di enam kota tersebut. Selain menyiapkan kondisi fisik dan mental, ia mengatur segala keperluan untuk lomba, termasuk urusan finansial. “Biaya lari di luar negeri tentu enggak sedikit, jadi harus ada alokasinya,” ujar Puteri Indonesia 2002 yang juga dikenal sebagai presenter ini.
Untuk mengikuti lomba di luar negeri, Melanie biasanya menyiapkan fisik dan berlatih maraton tiga-empat bulan. “Sebisa mungkin aku latihan rutin sudah matang saat di Indonesia sehingga ketika di sana tinggal pemanasan dan mengenali medan tempat kita mau lari,” tuturnya.
Lalu, saat sudah berada di lokasi, ia berlatih minimal empat hari menjelang lomba. “Ini penting untuk beradaptasi dengan cuaca di negeri orang ya, apalagi kalau di sana pas musim dingin,” ucap Melanie.
Yang tak kalah penting, Melanie menambahkan, istirahat yang cukup seusai lomba. “Biasanya badan sakit-sakit kalau habis maraton. Turun tangga bisa miring-miring gitu,” katanya. “Nah, ini yang juga teman-teman pelari harus pahami. Khususnya yang baru mulai maraton di luar negeri, harus bisa mempertimbangkan hal-hal itu.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dari London hingga Boston"