MUNGKIN inilah rekor fantastis seorang pelari maraton. Omar Khalifa, 29, pelari Sudan yang menjuarai nomor 1.500 meter di Kejuaraan Atletik Piala Dunia tahun lalu, kali ini mengukir rekor lain: lari membawa obor melintasi 12 negara dan disambut para pemimpin dunia. Obor itu dinyalakan di kamp pengungsi di negaranya sendiri, 16 Mei. Lalu dengan gaya pelari Olimpiade, obor dibawa ke lapangan terbang. Kemudian pesawat Boeing 737 milik Kerajaan Inggris membawa obor plus Omar ke Athena. Dimulailah pengembaraan ke berbagai ibu kota negara di Eropa, misalnya Madrid, Roma, Brussels, Paris, Warsawa, Budapest, Dublin, dan London. Dari sini - setelah dijemput PM Inggris Margaret Thatcher dan disalami Pangeran Charles serta Lady Di - Omar beserta obornya terbang melintasi Lautan Atlantik menuju New York. Omar membawa obor itu ke gedung PBB, sementara Bob Geldof - pemrakarsa kegiatan ini memberi aba-aba dari London, dipancarkan lewat satelit ke berbagai kota di 77 negara. Pada puncak acara, Ahad lalu, diperkirakan 30 juta manusia mengikuti maraton amal, atau disebut Sport Aid, yang bertema "Berpacu Melawan Waktu" ini. Omar betul-betul jadi bintang. Ia kelihatan capek, tapi tak mengakuinya. "Saya tak mau dan tak akan merasa letih. Di negeri saya, jutaan manusia kelaparan seperti di negara lainnya di Afrika. Saya harus berbuat baik bagi mereka," kata Omar. Benar, Omar. Larilah, Khalifaku. Dan dana US$ 150 juta pun terkumpullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini