Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjadi bintang tamu talk show di sebuah stasiun televisi swasta membuka luka lama Abraham Samad. Saat pengambilan gambar pada Selasa dua pekan lalu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi 2011-2015 itu mengira bakal dipertemukan dengan tamu kejutan yang tidak jauh dari pegiat antikorupsi. ”Ternyata yang muncul adalah Ellyas Pical,” kata Abraham, yang bertandang ke kantor Tempo sesaat setelah pengambilan gambar tersebut.
Komedian Tukul Arwana, yang jadi pembawa acara itu, membuat seisi studio terpingkal-pingkal saat memaksa Abraham ”bertarung” dengan petinju legendaris yang akrab disapa Elly tersebut.
Tinju ternyata pernah menjadi bagian hidup Abraham. Pria 50 tahun itu berlatih tinju ketika menjadi siswa Sekolah Menengah Atas Katolik Cenderawasih, Makassar. Pada pertengahan 1980-an itu, Elly sedang jaya-jayanya. Meski Abraham tidak pernah ikut turnamen, bogem rekan-rekan latihannya memermak wajahnya. ”Pelipis saya sobek dan hidung saya patah,” ujarnya. Di pelipis kanannya membentang codet dua sentimeter, sedangkan tulang hidungnya bergelombang.
Abraham gantung sarung tinju saat mulai kuliah di Universitas Hasanuddin, Makassar, pada 1987. Pada tahun yang sama, Elly kehilangan sabuk juara dunianya setelah roboh dihantam petinju Thailand, Khaosai Galaxy. Dalam pertandingan itu, pelipis kanan Elly juga sobek dua sentimeter.
Lepas dari kesibukan sebagai Ketua KPK dan pengacara, Abraham tidak tertarik kembali ke sasana. Ia memilih mengajar. ”Sekarang saya menjadi guru, seperti Oemar Bakri,” katanya, mengutip lagu lawas Iwan Fals.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo