Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa di Pidie Jaya bukanlah yang pertama. Hampir 50 tahun lalu, tepatnya pada 1967, gempa serupa terjadi dengan magnitudo 6,1. Penyebabnya pun sama: pergeseran Sesar Samalanga-Sipopok. Sesar mendatar yang bergerak dari barat daya ke timur laut ini menghasilkan gempa berkekuatan magnitudo 6,5 di kedalaman 15 kilometer pekan lalu. Guncangan yang meluluhlantakkan ribuan bangunan itu bahkan mencapai Kota Banda Aceh, 105 kilometer dari pusat titik gempa. AMRI MAHBUB
Gempa Pidie Jaya
Tipe sesar gempa Pidie Jaya
Sesar mendatar (strike-slip fault)
Jumlah sesar mendatar aktif di Aceh belum terkuantifikasi.
Gempa akibat sesar mendatar di Aceh:
- Sesar Seulimeum, gempa Krueng Raya 1975, magnitudo 6,2
- Sesar Tripa, gempa Gayo Lues 1990, magnitudo 6,8
- Sesar Peusangan, gempa Maret 2005, magnitudo 8,7
- Patahan segmen Aceh, gempa Aceh Tengah 2013, magnitudo 6
7 Desember 2016 05.03.36
Magnitudo: 6,5
Kedalaman: 15 kilometer
Lokasi: 5,19 LU; 96,36 BT 18 kilometer arah timur laut Kabupaten Pidie Jaya 105 kilometer dari Banda Aceh
Gempa susulan: 25 kali
Durasi Gempa
Pidie Jaya- 15 detik
Bireuen- 13 detik
Banda Aceh - 5 detik
Korban*
Korban jiwa: 100 orang
Luka berat: 136 orang
Luka ringan: >600 orang
Pengungsi: 11.142
Roboh atau rusak berat*
2.015 rumah
124 toko
55 masjid
81 sekolah
1 RSUD
*Data BNPB per 9 Desember 2016, pukul 20.00
Bantuan Logistik
20 tenda pengungsi
1.000 tenda gulung
30 unit genset
2.800 watt
100 unit veldbed
70 unit hidran umum
80 mobil MCK
Tiga Tipe Sesar
Sesar adalah patahan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah, berukuran kecil dengan gerakan yang hampir tak terlihat. Tapi sesar juga bisa berukuran ratusan kilometer seperti di Sumatera.
Ada tiga jenis sesar, yakni mendatar (strike-slip), naik, dan turun (reverse). Ketiganya memiliki kekuatan dorong dan tarikan yang berbeda. Setiap gerakan menggambarkan gerak relatif.
Ketiga jenis sesar terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik bumi. Jika dilihat dari atas, sesar tampak seperti tikungan.
Sesar mendatar:
Proses pergerakan patahan kerak bumi yang melewati satu sama lain secara horizontal dengan sedikit atau bahkan tanpa gerakan vertikal. Gempa Pidie Jaya diakibatkan oleh pergerakan sesar jenis ini.
Sesar normal atau sesar naik:
Jenis ini menciptakan ruang. Dua blok kerak memisahkan diri atau meregang ke arah yang berlawanan. Blok yang turun dinamakan graben atau rift. Blok yang "naik" di antara dua sesar normal dinamakan horst. Sesar normal banyak dijumpai pada kerak bumi yang mengalami stres tensional.
Sesar turun:
Ada proses saling dorong di antara dua lempeng. Biasanya berada di zona tumbukan, seperti di Lempeng Australia-Eurasia di barat Pulau Sumatera.
Lini Masa Gempa Aceh
20 Februari 2008
Magnitudo: 7,3
Episentrum: 2,70 LU dan 95,97 BT
Lokasi: 40 kilometer barat laut
Sinabang, Kabupaten Simeulue
Korban jiwa: 4 orang
26 Desember 2004
Magnitudo: 9,1
Episentrum: 3,316LU 95,854BT
Lokasi: Samudra Hindia
Kedalaman: 30 kilometer
Korban jiwa: 280 ribu orang
Tsunami Kolosal
6 September 2011
Magnitudo: 6,7
Episentrum: 2,81LU 97,85BT
Lokasi: 59 kilometer timur laut Singkil Baru, Kabupaten Aceh Singkil
Kedalaman: 78 kilometer
Korban jiwa: 3 orang
11 April 2012
Magnitudo: 8,5
Episentrum: 2,311LU 93,063BT
Lokasi: 434 kilometer barat daya Meulaboh
Kedalaman: 10 kilometer
Korban jiwa: 5 orang
Tsunami di Pulau Nias
22 Januari 2013
Magnitudo: 6
Episentrum: 5,49LU
95,32BT
Lokasi: 55 kilometer barat daya Kota Sigli
Kedalaman: 85 kilometer
Korban jiwa: 4 orang
2 Juli 2013
Magnitudo: 6,2
Episentrum: 4,698LU
96,687BT
Lokasi: 50 kilometer barat laut Aceh Tengah
Korban jiwa: 39 orang
Tanah Longsor
22 Oktober 2013
Magnitudo: 5,6
Lokasi: 16 kilometer barat daya Kabupaten Aceh Besar
Kedalaman: 10 kilometer
Korban jiwa: 1 orang
Gempa Besar di Indonesia*
Tahun | Magnitudo | Lokasi | Area Terkena Dampak |
27 Mei 2006 | 5,9 | Bantul, Yogyakarta | Yogyakarta |
17 Juli 2006 | 7,7 | Samudra Hindia | Ciamis dan Cilacap |
6 Maret 2007 | 6,4 | Batu Sangkar | Solok, Bukittinggi |
12 September 2007 | 7,7 | Samudra Hindia | Kepulauan Mentawai |
26 November 2007 | 6,7 | Laut Flores | Sumbawa |
2 September 2009 | 7,3 | Laut Jawa | Tasikmalaya dan Cianjur |
30 September 2009 | 7,6 | Samudra Hindia | Padang Pariaman, Kota Padang |
1 Oktober 2009 | 6,6 | Sungai Penuh, Jambi | Kerinci |
9 November 2009 | 6,7 | Laut Flores | Pulau Sumbawa |
25 Oktober 2010 | 7,7 | Samudra Hindia | Sumatera Barat |
11 April 2012 | 8,5 | Samudra Hindia | Seluruh Pulau Sumatera |
2 Maret 2016 | 8,3 | Samudra Hindia | Kepulauan Mentawai |
*Magnitudo >5 pada dekade 2000 kecuali yang terjadi di Aceh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo