PAK Katua yang awet muda, T.D. Pardede, 69, bikin kejutan baru. Ia membuka usaha bilyar, persis di atas kantor LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Medan. Dan usaha baru raja tekstil ini mengundang protes LBH Medan yang diperkuat LBH Jakarta. "Citra kami bisa rusak," kata direktur LBH Medan, Haji Kamaluddin. Permainan bola sodok itu menurut LBH tak lebih dari judi terselubung. Apa tanggapan Pak Katua ? "Biarlah orang menghinaku, asal tidak Tuhan," jawabnya dengan kalem. Tudingan LBH dinilainya tak beralasan. "Jika betul judi, kenapa bilyar lain tak ditindak pemerintah?" Ruangan yang kebetulan di atas kantor LBH Medan itu sudah disewa Pardede sejak tahun 1953. LBH menempati lantai bawah pada tahun 1978. Sebelum usaha bilyar itu ruangan itu kosong, tapi Pardede tetap membayar sewa, sampai tiba-tiba dijadikan tempat permainan bola sodok. "Kau tahu, izin Pemda Medan untuk bola sodok itu sudah di tanganku," ujar Pardede. Apakah itu berarti, Pak Katua sudah berhasil menyodok satu bola?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini