KATEDRAL Saint John, New York, tiga tahun lalu. Henry Kissinger baru saja memulai pidatonya. Di hadapan Pemimpin Ceko-Slovakia, Vaclav Havel, bekas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ini memuji perjuangan Eropa Timur mendongkel komunisme dan mengibarkan demokrasi. Tiba-tiba ada yang protes, ''Bagaimana dengan Cina, Henry?'' Kissinger, yang mendukung pendudukan Cina atas Tibet, merah padam. Protes itu datang dari Richard Gere, bintang yang filmnya, Sommersby, kini sedang ramai diputar di bioskop Jakarta. Sejak menjadi Budha, Gere memang lantang bicara soal pembebasan Tibet. Ia mendirikan Tibet House, lembaga budaya yang aktif membantu kesejahteraan rakyat Tibet. Kehadiran Dalai Lama pada malam dana di sebuah hotel di California, pekan lalu, hanya sebagian dari usahanya yang panjang. Sebelum ini, ia terbang ke Museum Hermitage di Leningrad, Rusia, meminjam lebih dari 30 koleksi artifak Tibet untuk dipamerkan. Adalah John Wenner, editor majalah Rolling Stone, yang membawa Richard Gere ke Dalai Lama. Itu terjadi hampir lima belas tahun lalu, ketika Gere, yang baru saja melambung lewat An Officer and a Gentleman, gelisah mencari pegangan spiritual. Kala itu ia menjadi potret kekasaran anak jalanan: ke mana-mana dengan motor besar, pakai jaket kulit, dan berangasan. Kini semuanya ditinggalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini