DALAM bahasa gagah-gagahan, inilah pertemuan antara Timur dan Barat dalam dunia tari. Timur diwakili Sardono W. Kusumo dan Linda Hoemar. Sedangkan wakil Barat adalah Elisa Monte penata tari dan artistik asal Amerika Serikat, dan David Brown. Elisa Monte dibesarkan oleh tari balet klasik dan Barat modern. Kemudian ia berminat dan belajar tarian Bali. Sebaliknya Linda Hoemar, ia punya latar belakang tari tradisional Indonesia, lalu belajar tari balet dan Barat modern. "Sebuah perjalanan budaya Amerika ke Indonesia dan sebaliknya," kata Sardono. Pakar tari dari dua bangsa itu pekan lalu masih giat mengasah kaki, tangan, dan anggota jasmani lainya, di Desa Teges Kanginan, Ubud, Bali. Sardono melatih David di bawah pohon beringin di halaman depan Pura Teges. Yang diajarkan gerak tari paduan balet Jawa dan Bali. Bagi Sardono, lokasi A ini tak asing, sudah 16 tahun desa ini dipergunakannya sebagai tempat berlatih. Semua proses belajar mereka itu direkam. "Nanti ditampilkan di pentas secara audio visual," kata Sardono. Pentas itu nanti -- pekan ini di Gedung Kesenian Jakarta -- juga diselang-seling film upacara pembakaran mayat. "Saya tonjolkan unsur api dalam kreasi kali ini," ujar Sardono, penata tari kelahiran Solo itu. Api itu katanya, untuk simbol semangat Linda dan Elisa. Bunga Surawijaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini