TERLAHIR sebagai Pek Pang Eng, Wong Kam Fu tak sabar lagi
menyambut Minggu terakhir November ini. Hari itu, ia genap
berusia 85 tahun. "Tahun ini saya sehat," kata si peramal yang
ompong dan berbibir keriput. Padahal, sakit ginjalnya sudah
membengkakkan kedua kakinya. Ditambah dengan operasi mata kanan
yang mengakibatkan ia kena penyakit baru, "enggak bisa kencing."
Empeh lantas mengeluh, "Operasi mata cuma Rp 300 ribu. Tapi
merawat sampai bisa kencing tanpa operasi, itu yang mahal."
Untuk itu, ia mengeluarkan Rp 3 juta.
Tapi rumahnya di Desa Son,gokerto, Batu, Malang, yang disebut
"Sekretariat" tetap sibuk. Dari situ ia sudah melihat tahun
1984: keadaan ekonomi dan Indonesia tidak ada kejutan. Tapi
"kemajuan ekonomi dan segala kaitannya akan terasa menguntungkan
tahun 1984."
Percaya atau tidak, terserah. Yang pasti ia masih berani
menyandan predikat peramal. "Praktek astrologi mulai tahun
1936 di Hong Kong. Senantiasa anti pada ramalan bersifat
kongkali-kong. Penulis perbintangan di banyak majalah milik
cukong. Kini Tuhan restui usia panjang disebut nKong," begitu
tulis Empeh di dinding rumahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini