Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menerima bintang jasa utama

Affandi, 71, menerima bintang jasa utama dari presiden suharto berkat jasanya dibidang kebudayaan. anugerah kehormatan juga diberikan kepada prof. josep sunarjo, sugondo djojopuspito & prof.dr. mustopo. (pt)

26 Agustus 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELUKIS kenamaan Affandi, 71, muncul di Istana Negara hari Selasa pekan lampau. Ia salah seorang yang menerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Soeharto, berkat jasanya di bidang kebudayaan. Di samping kepada Affandi, negara juga memberi anugerah kehormatan kepada Prof Josep Sunarjo, almarhum, yang berjasa di bidang topografi dan geodesi. Lalu Sugondo Djojopuspito, almarhum, Ketua Kongres Pemuda 1928, karena kesetiaan dan perjuangan persatuan bangsa Indonesia di zaman penjajahan dulu. Sedangkan Prof Dr Mustopo, beroleh Bintang Mahaputera Utama untuk jasanya di bidang pendidikan, kesehatan dan pengamalan Pancasila. Di tengah suasana resmi dengan para pejabat tinggi yang mengenakan seragam kebesaran, kehadiran Affandi membuat suasana rada santai. Abun, nama kecil beliau, memang mengenakan jas dan dasi warna hitam, tapi dengan kombinasi sarung. Warnanya hijau. Dan pakai sandal. Maklum, seniman. "Tahun lalu Bapak sudah naik haji," bisik Maryati, isterinya yang mendampingi Affandi pagi itu. Dari tanah Arab itu pula Affandi membeli sarungnya seharga Rp 3.500. Harga itu ternyata tidak lebih mahal dari harga aslinya di sini (cap manggis). Lalu apa kata Affandi tentang bintang yang diterimanya? "Saya harus memelihara bintang penghargaan ini tetap waardig," ujarnya. Dalam usahanya untuk tetap waardig (berharga) dalam kehidupan, Affandi mengaku sedang mempelajari al-Qur'an sekarang ini. Riwayat hidup para penerima anugerah itu pada umumnya dibuat sepanjang dua halaman folio. Tentang Affandi sama tebalnya dengan Prof Mustopo, yaitu 4 halaman. Bedanya, Mustopo menuturkan bagian-bagian hidupnya yang serius. Misalnya: pernah menjadi penasehat agung militer presiden RI dengan pangkat jenderal penuh. Juga pernah sebagai penasehat Panglima Besar Sudirman. Sedang Affandi menuturkan hal-hal santai. Misalnya waktu masih muda punya kegemaran menyabung ayam, adu layangan dan main bola. Kini "meski beristeri dua, suasana rumah tangga cukup harmonis dan mantap," begitu tercantum dalam riwayat hidupnya. Diceritakan pula, Affandi yang pernah memperoleh medali Dag Hammerskjoeld dari Italia, penghargaan dari Pemerintah AS dan penghargaan dari Pangkowilhan II itu, menikahi Rubiyem sebagai isteri kedua atas dasar anjuran isteri pertama, Maryati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus