SERANGAN jantung? Penyakit yang ditakuti itu ternyata punya sisi lain bagi Prof. Dr. Moestopo, 71. Dua kali mendapat serangan jantung, dua kali pula bekas pejuang yang suka menderetkan berbagai titel di depan dan belakang namanya itu mendapat penghargaan. Serangan jantung pertama, tahun 1978, disusul pengumuman penghargaan Bintang Mahaputra. Serangan jantung kedua, bulan lalu, disusul penghargaan Lencana Karya Satya dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Lencana itu disematkan Senin pekan lalu oleh rektor Unpad, bertepatan dengan Dies Natalis Unpad ke-27. Moestopo, bapak sembilan anak dan kakek sembilan cucu ini, tentu saja belum sembuh benar ketika Lencana Karya Satya hendak disematkan. Tapi ia memberitahukan tetap akan hadir, padahal keluarganya menyarankan agar dia beristirahat. Bahkan, ia menolak untuk disediakan kursi khusus pada upacara pemberian lencana itu. Untuk menunjukkan bahwa ia sudah merasa sehat, dua hari sebelum upacara itu ia mengetes dirinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hasil testing lumayan. "Saya kuat mengikuti upacara, walau badan gemetar," kata Moestopo. Meski ia akhirnya harus tetap beristirahat, kesukaannya mengirimkan pesan-pesan perdamalan lewat telegram tetap dlakukan. Telegramnya terakhir ditujukan kepada Reagan dan Gromyko, saat-saat menjelang pertemuan dua tokoh itu di Washington pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini