"WAKTU kecil saya biasa main layang-layang di Taman Surapati," kata Rae Sita Supit. Maka, ketika ia berada di Bali, Marketing Manager Grup Sahid ini punya ide untuk membuat lomba layang-layang meramaikan pembukaan Sahid Bali Sea Side Cottage di pantai Kuta. Rae sendiri yang turun ke masyarakat untuk mencari penggemar layangan. "Sampai kemarin, sudah 100 orang lebih yang mendaftar,'' ujar Rae, Rabu pekan lalu. Masyarakat tertarik karena hadiahnya, tiket pesawal Bali--Jakarta pulang pergi dan menginap gratis di hotel yang diresmikan itu. Sayangnya, perlombaan tidak boleh dilakukan di dekat cottage yang akan diresmikan. "Di sini jalur lalu lintas pesawat terbang. Bisa berbahaya," ujar Rae. Akhirnya lomba dipindahkan ke Padang Galak, Sanur, yang memang arena adu layang-layang. Dan Kamis pagi pekan lalu Ny. Sukamdani membuka perlombaan dengan menerbangkan 50 balon. Ternyata, jumlah layangan cuma tiga biji. "Ini musibah," ujar Rae dengan wajah mendung. Dan belakangan Rae tahu mengapa layangan orang Bali, yang dibuat dan diterbangkan dengan upacara, pada mogok. Hari itu, Kamis Pahing, bukan hari baik untuk menaikkan layangan walau mungkin hari baik untuk peresmian hotel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini