PENGARANG Motinggo Busye, 47, mengaku sedang gelisah. "Itu biasa dialami manusia yang hampir setengah abad." kata Busye. Ia. katanya kini membutuhkan ketenangan."Obat terbaik sebenarnya dengan memancing,sayang saya tak punya bakat.Maka,saya membuat keramik dan melukis." Keramik itu.yang disebutnya "keramik ala Busye". dipamerkan di Balai Budaya dan dibuka Keritikus H.B. Jassin, Minggu malam lalu. Lukisan keramik atau keramik lukisan ala Busye ini diolah tanpa melalui tungku pemanas. Prosesnya. tanah liat yang sudah dibentuk dimasukkan ke dalam peti kedap uan, ditutup dengan plastik. Lewat proses pemanasan alami, dalam sehari semalam tanah liat sudah berwujud keramik. "Itulah bedanya dengan keramik yang lain," kata Busye, yang malam itu tak kelihatan gelisah. Keramik ini dipajang persis lukisan, dengan binkai. Ada potret diri Penyair Chairil Anwar lengkap dengan sepotong sajaknya. Juga sajak beberapa penyair Indonesia masa kini berikut tulisan tangan penyairnya sayang, setelah dibentuk, tulisan itu sulit dibaca. "Biaya pembuatan murah dan mudah," katanya. Tapi karya yang dipajang tak bisa dikatakan murah. "Paling murah Rp 150.000, ada yang seharga satu juta," kata Busye. Kok mahal ? "Ini 'kan karya seni," jawab Busye.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini