BYAAAR.... Maka, kata Ria Prawiro, "Kepale gue seperti mau pecah." Pantas saja. Anak bungsu Menteri Keuangan Radius Prawiro itu tergolong bertubuh tak terlalu perkasa, usia pun baru 22 tahun. Tapi ia nekat memimpin sebuah show kolosal, campuran nyanyi, tari, dan fesyen. Pergelaran ini ia beri nama "Sejuta Kharisma Kariza", mengambil tempat di Balai Sidang, Jakarta, selama dua hari, Kamis dan Jumat pekan lalu. Sukses? Ria, yang malam itu berputih-putih, tak menjawab, cuma tersenyum, kendati wajahnya tampak letih. Yang jelas, pertunjukan dengan tarif Rp 25.000 paling mahal ini tak semata komersial. Di malam pertama diundang sekitar 200 anak yatim dan penyandang cacat. "Saya belum bisa menyumbang dalam bentuk materi, baru sumbangan hiburan. Ya, seperti ini," kata mahasiswi Fakultas Ekonomi Trisakti, Jakarta, ini. Dua malam Ria memimpin karena itu ia tak ikut menghibur penonton dengan suaranya. Panggung ia serahkan bulat kepada si perkasa Gito Rollies, si centil Euis Darliah, dan lain-lain. Juga kepada Koreografer Rudy Wowor, menantu bekas Kapolri Hoegeng Iman Santosa. Ria sendiri cuma diwakili tiga lagu ciptaanya. Anak Menteri ini mengaku memang ada yang mendorong semangatnya. Yakni orantua semata dorongan moril. "Tapi, mula-mula mereka tak menduga. Bapak dan Ibu cuma tahu bahwa belakangan ini saya sibuk sekali," katanya. "Di samping itu, saya merasa tertantang berdiri di kaki sendiri. Pokoknya, saya ingin berbuat sesuatu." Adapun hasil banting tulang ini, "Wah, sorry, no comment. Saya ingin silent operation," jawabnya. Tentunya ini bukan karena ia mencoba menghindari pajak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini