WALAU terjungkal di ring dalam tiga ronde, Petinju Yani Hagler Dokolamo, 18, telah mengubah nasib keluarga dan dirinya sendiri. Dari tinggal di rumah kontrakan, kini keluarganya telah mendiami sebuah rumah seharga Rp 12 juta, di Gang Sukun VI, Malang, punya bemo bekas senilai Rp 2,25 juta, dan pekan lalu, Yani melengkapi dirinya dengan sepeda motor baru seharga Rp 1,28 juta. "Sekarang saya cukup sibuk," kata Yani, yang dibayar Rp 40 juta ketika menantang juara dunia Dodie Penalosa dari Filipina. Berlatih tinju? "Ah, tidak. Saya mengecat rumah dan sesekali membersihkan motor," ujar Yani. Urusan bemo diserahkannya kepada tetangganya. Ia tinggal menerima setoran Rp 4.000 per hari. "Semua uang itu untuk Ibu," tuturnya lebih lanjut. Di rumah barunya, Yani punya kamar pribadi, yang perabotannya juga serba baru. Saya ingin tenang, saya ingin istirahat total," kata bujangan yang suka mengurung diri di kamarnya itu. Dengan dalih ketenangan pula, ia tak mau membaca koran. "Sebab, saya tahu pasti, di koran masih ada kritikan terhadap saya," alasan Yani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini