BERSATULAH PDI, bagi bekas Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Mohamad Sanusi Hardjadinata, bukan sekadar slogan. Minggu pekan lalu di rumah keluarga Sanusi di Bandung dilangsungkan sebuah pesta pernikahan antara sang bekas ketua dan Theodora Walandouw, bekas anggota DPR mewakili PDI. Tapi ini tentu saja tak bisa disebut perkawinan partai. "Kami sama-sama membutuhkan sandaran jiwa, perawatan dan saling perhatian," tutur Sanusi yang kini 73 tahun, ayah 7 anak dan kakek 14 cucu. Dan Nyonya Walandouw tak kalah jauh dengan prestasi suaminya kini: nyonya 68 tahun ini ibu 4 anak dan nenek 10 cucu sudah. "Kami merasakan kehampaan yang sama. Istri saya meninggal, suami Walandouw juga meningal. Perasaan hampa itu mendorong kami untuk saling memperhatikan," tutur Sanusi, yang menduda hampir dua tahun. Pasangan ini bukan baru saling kenal di PDI, tapi sudah "sejak tahun 1952, waktu itu Walandouw salah seorang pengurus Kowani Bandung dan saya menjabat Gubernur Jawa Barat." Acara di Bandung sebenarnya syukuran, karena upacara pernikahan itu sendiri sudah dilangsungkan di Jakarta, 8 November lalu, di rumah mempelai wanita. Di rumah ini pula mereka merencanakan tinggal, karena lebih banyak anak cucu yang sewaktu-waktu bisa mengganggu pengantin baru itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini