Meninggal dunia

AKHIRNYA peniup terompet Dizzy Gillespie, 75 tahun, menyerah melawan kanker pankreas, setelah sebulan lebih terbaring di RS Englewood, New Jersey, AS. Ia meninggal Rabu pekan lalu dengan tenang, diiringi suara itaper albumnya iDizzy's Diamondr. Dizzy memang tak sepopuler Louis Amstrong. Namun, ia tercatat sebagai salah satu peniup terompet yang memberi warna dalam sejarah jazz. Ia, bersamasama peniup terompet Charlie Parker dan pianis Thelonious Monk, adalah pelopor aliran jazz ibebopr. Mereka tinggalkan gaya jazz iswingr orkestra yang sistematis dan maju dengan kelompok kecil yang bermain cepat, dengan ibeatr tak teratur -- bukan lagi ritme yang kontinu -- sambil memperkaya melodi yang improvisatif. Pada awal 1930an banyak musisi yang protes mendengar jazz ibebopr itu. Dizzy dilecehkan. Tapi ibebopr punya banyak penggemar. Warna musik itu kontan populer sampai akhir tahun 1940an. Nama ''Dizzy'' pun makin melekat pada John Birks Gillespie. Itu adalah nama julukan dari penggemarnya. Dizzy menikah dengan seorang penari, Lorraine Willis, pemegang Grammy Award tahun 1975 dan 1980. Tahun 1978 ia diundang ke Gedung Putih oleh Presiden Jimmy Carter. Saat itu Dizzy mengajak presiden AS itu ikut menyanyi, disaksikan jutaan pemirsa televisi. Ia menyandang 17 gelar doktor ihonoris causar dari perguruan tinggi di AS.