Meninggal dunia

TARI topeng Cirebon kehilangan seorang tokoh: Nyi Suji, 64 tahun (ada yang bilang 70-an tahun) meninggal Kamis pekan lalu. Hari itu juga dia dimakamkan di Desa Pegaon. Cirebon. Sebagai penari topeng Cirebon boleh dibilang dialah empunya. Dari berjenis-jenis tari ini Topeng Panji adalah yang paling sulit. Tapi Nyi Suji membawakannya dengan tcguh. Di tengah gamelan yang gemuruh, tokoh Panji muncul dengan keanggunannya hanya dengan melentikkan jari atau sedikit memiringkan kepala. Tari topeng Cirebon memang tak harus ada gerak. Tapi diam pun tari. nan itulah yang sulit. Kepandaian Nyi Suji diperoleh dari ayahnya, Ki Wentar, guru tari topeng Cirebon legendaris. Agaknya dari sekian anak-anak Ki Wentar, Nyi Sujilah, si bungsu, yang paling lerbakat. Semenjak ia belajar menari, kala berusia 7 tahun, ia telah membuat orang terkagum-kagum. Kemampuannya berkonsentrasi dan mengontrol gerakan demikian intensnya. Toh sebagai guru tari dia dikalahkan oleh kakaknya, Nyi Dasih. Itulah mengapa anugerah seni Dep. P & K 1981 jatuh pada Nyi Dasih. Pada 1970 Nyi Suji memenangkan juara nasional tari topeng. Ia pun pernah melawat ke Hongkong. Dan pernah suatu ketika membeberkan rahasianya, mengapa tariannya begitu dalam. "Saya membayangkan bergerak seperti bayi dalam kandungan," katanya. Kini dia kembali ke dalam 'kandungan' yang lain.