SABTU pekan lalu Haji Wim Bahar Tomasoa (48) pulang dari
Amsterdam didampingi kakaknya, Ny. Francienne Agus. Di sana ia
memeriksakan kesehatan. "Untuk general check-up, dan sehat-sehat
saja," tutur Ny. Agus kepada Ilham Soenharjo dari TEMPO. Tapi
sesaat sebelum mendarat di Halim PK, Wim bilang bahwa ia ingin
mandi di rumah kakaknya di Pejompongan. Tentu saja kakaknya
heran, sebab rumahnya di Kelapa Gading -- dan belakangan ini Wim
memang sering ditampilkan di koran dalam halaman iklan oleh
perusahaan real-estate yang punya proyek di Kelapa Gading itu.
Itu rupanya pertanda Wim pamit untuk selama-lamanya. Sebab
sesampainya di bandar udara Halim ia jatuh pingsan. Meski dengan
jasa baik dua dokter Jerman yang kebetulan berkunjung ke Jakarta
ia digotong ke RSCM, apa boleh buat ia menghembuskan nafas
penghabisan di ruang ICCU.
Almarhum dikenal luas sebagai orang yang rajin dan hangat dan
gampang membantu siapa saja. "Orangnya selalu punya ide baru,"
kata Sutopo Jasamiharja, Kepala Dinas Pariwisata DKI. Wim,
kelahiran Semarang, pernah beken dalam serangkaian urusan kontes
ratu kecantikan. Tahun 1977 masuk Islam dan sibuk belajar
mengaji, lalu tahun itu juga naik haji. Menurut Ny. Agus,
almarhum meninggalkan seorang anak berusia 7 tahun Willem Junior
Tomasoa, dari Suzanna Lumenta yang meninggal setelah melahirkan
sang anak.
Jenazah almarhum dikebumikan di Karet Minggu siang setelah
disembahyangkan di mesjid Al-Azhar. Di antara pelayat nampak
Menteri Agama Alamsyah, bekas gubernur Ali Sadikin serta isteri,
dan gubernur Tjokropranolo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini