Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dunia

Mayjen tni soemitro pangdam vii/diponegoro, meninggal dunia akibat serangan jantung. meninggalkan 3 orang anak dan 1 istri. kasad jenderal widodo bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman. (pt)

18 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JENDERAL Soemitro juga meninggal. Soemitro yang mana? Mayor Jenderal TNI, Pangdam VII/Diponegoro. Jum'at pagi 3 Maret lalu ia main tenis. Tidak seperti biasanya, Pak Mitro banyak senyum bahkan melucu. Tidak seperti biasanya Soemitro terkenal sebagai jenderal yang jarang ketawa keras--lebih digolongkan sebagai pendiam. Soemitro pagi itu bisa menyelesaikan dua game dan kemenangan berada di pihaknya. Kemudian keluar lapangan, menuju tempat minum. Tak berapa lama ada suara beberapa gelas pecah. Pak Mitro terjatuh di situ. Seorang dokter yang kebetulan juga main, mencoba memberi pertolongan pertama. Dengan cepat Pak Mitro dibawa ke rumahsakit di dekat Markas Kodam VII dan tidak jauh dari lapangan tenis. Jam 08.49, Mayor Jenderal Soemitro tidak bisa ditolong lagi. Almarhum memang mengidap penyakit jantung--walaupun sejak Agustus tahun lalu tak pernah kambuh. Dan pagi itu juga kabar musibah itu cepat disebarkan di kalangan penjabat di Semarang dan Jakarta. "Kamu ngomong jangan ngawur," bentak Gubernur Jawa Tengah, Supardjo, ketika stafnya mengabarkan hal itu. Memang banyak yang tak percaya, karena Almarhum selama dua hari terakhir tampak dalam kesibukan acara kunjungan Presiden Suharto ke Waduk Sempor dan Yogya. Soemitro baru Agustus tahun kemarin diangkat jadi Pangdam VII/Diponegoro, menggantikan Mayor Jenderal Yasir Hadbroto. Stafnya di Semarang berkata, Almarhum orang "tidak bisa ditawar" dalam hal Opstib. Dikuburkan di Taman Pahlawan Giri Tunggal, dengan Inspektur Upacara KASAD Letjen Widodo. Wapangab Jenderal Soerono mewakili pihak keluarga (Surono adalah ipar Soemitro. Almarhum (52 tahun) meninggalkan tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Yang bungsu, Boedi Setyawan, masih di taman kanak-kanak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus