Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menjadi jutawan karena benda ...

Wito lakon, penemu benda berharga berupa emas 31 kg di desa wonoboyo, klaten menerima hadiah dari pemerintah lewat menteri fuad hassan. sebesar rp 38,3 juta. uang tesebut akan dibagi-bagi untuk kas desa.

26 Januari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LELAKI polos itu, Wito Lakon, bersama lima kawannya, sejak Jumat pekan lalu menjadi jutawan. Mereka tidak menang SDSB. Mereka menemukan benda-benda bersejarah di Desa Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah, berupa perhiasan emas seberat 31 kg pada Oktober dan Desember tahun lalu. Dari benda tak ternilai harganya itu, Pemerintah lewat Menteri P dan K Fuad Hassan memberikan hadiah total Rp 460.534.566,40 -- tak diketahui bagaimana cara menentukan jumlah ini. Hadiah itu diserahkan Fuad ketika peresmian selesainya pemugaran Candi Wisnu di Prambanan pekan lalu. Uang yang jumlahnya tak pernah terbayangkan oleh Wito itu akan dibagi-bagi. Pemilik sawah tempat benda bersejarah itu ditemukan menerima separuh jumlah uang. Sedangkan Wito, Widodo, Marno, Hadisihono, Dadi, dan Surip menerima masing-masing Rp 38,3 juta. Ketika menerima hadiah, Wito memakai kain batik, jas beskap hitam, lengkap dengan keris dan ikat kepala. "Saya ini orang miskin, tak bisa baca dan tulis," ujar Wito, yang tampak sumringah. Saking melaratnya, ia hanya mampu menyekolahkan dua anaknya, itu pun hanya sampai kelas lima dan enam SD. Dari uang yang diterima Wito, lima belas persen akan diserahkan ke kas desa, untuk mendirikan masjid, mengeraskan jalan desa, dan memasang listrik di seantero desa. Sebagian lagi untuk selamatan dan membeli pakaian seragam 60 anggota sinoman (perkumpulan) pemuda. Para pemuda inilah yang akan menjaga rumah Wito dari ancaman perampok -- siapa tahu. Sisa uang akan dipakai untuk membangun rumah yang berdinding tembok, jendela kaca, dan -- ini yang dibanggakannya -- ada WC di dalam rumah. "Saya juga akan membeli sawah satu hektare, dan jadi buruh di sawahku sendiri," katanya. Lo, cukup?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus