PULANG dari acara makan malam bersama keluarga Selasa pekan lalu, Ketua Mahkamah Agung Purwoto S. Gandasubrata disetop polisi ketika memasuki jalan di kompleks rumah dinasnya. "Ada kebakaran," kata polisi itu tenang. Purwoto, yang menggunakan mobil Kijang sehingga tak dikenali polisi, bertanya rumah siapa yang terbakar. "Rumah Pak Ketua MA," sahut polisi dengan tenang. Giliran Purwoto panik. Ia turun dan langsung menuju rumah yang terbakar itu. Yang terbakar ruangan yang vital. Mulai dari pakaian, surat penting seperti KTP, paspor, kartu keluarga, uang tunai, sampai perhiasan istrinya. Biasanya, perhiasan disimpan di kotak tahan api, tapi keluarga Purwoto baru saja mengawinkan anak sehingga perhiasan yang baru dipakai itu belum sempat dikembalikan ke kotak. Yang paling menyedihkan adalah musnahnya tumpukan surat-surat keputusan menyangkut karier Purwoto, yang sudah ia susun rapi untuk persiapan pensiun. Menurut Purwoto, AC di rumah yang ia tempati itu memang sering korsleting. "AC di kamar saya itu sudah bobokan, sering panas dan terbakar meski sudah beberapa kali diperbaiki," katanya. Malam nahas itu yang menelepon mobil pemadam kebakaran adalah Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Hayono Isman, yang bertetangga dengan Ketua MA. Oh, ya, masih ada kerugian lain. Putri bungsu Purwoto tertunda ke kampusnya di Perth, Australia, berhubung tiket pesawat juga ikut terbakar. Padahal, makan malam saat terjadi kebakaran itu justru dalam kaitan "perpisahan" dengan anak bungsu itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini