Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menolak Pesta Penyambutan

Endang Tirtana, 21, salah seorang pemain Sepak Bola nasional yang berasal dari karawang termasuk dalam 5 besar PSSI. Masyarakat Karawang akan mengadakan pesta besar untuk menyambutnya, tapi ditolak. (pt)

10 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM riwayat persepakbolaan nasional, ada dua orang anak Karawang yang kemudian namanya ngetop. Yang pertama ialah Anwar Ujang, pemain poros halang dan pernah jadi Kapten PSSI 1970-1974. Tokoh sepakbola yang kedua ialah Endang Tirtana, penjaga gawang Persija di final putaran kedua, 5 besar PSSI, 13 Januari yang lalu. Endang yang berasal dari kampung, Ciparage, kecamatan Cilamaya, Karawang ini usianya baru 21 tahun. Ketika pertandingan final sedang berlangsung, tentu saja seluruh keluarganya yang tinggal di Klari, Karawang, menonton teve. Pada adegan Endang berjibaku mempertahankan gawangnya, bola memang tidak lolos dari tangannya. Tapi Endang kemudian tergeletak disodok Nobon. Teve mempertunjukkan Endang yang tergeletak tak berkurik di bawah mistar gawang untuk beberapa detik. Kontan seluruh keluarganya meraung, menangis. Ternyata cedera Endang tidak begitu parah, cuma biru-biru saja di bagian paha. Untuk menyatakan rasa syukur, keluarga Endang kemudian berniat untuk bikin selamatan. Masyarakat setempat ternyata cukup entusias. Rencana mereka, 21 Januari akan diadakan pesta besar sekaligus menyambut kedatangan Endang pulang kampung dengan semeriah mungkin. Mendengar hal ini, Endang menampik: "Tak usah bikin pesta. Yang beginian biasanya membuat orang jadi sombong," katanya. Endang pulang kampung seminggu sebelum hari pesta, dan ayahnya cukup dibuatnya kaget karena pulang tidak memberi tahu terlebih dahulu. Sebentar saja rumahnya sudah penuh orang yang datang memberi selamat. Ayah Endang, Mohammad Syafei, pensiunan Peltu Polisi, tentu saja jadi amat sibuk. Tapi orang tua ini memang selalu mengikuti kemajuan anaknya dengan tekun. Dia bahkan berpuasa 40 hari menjelang hari pertandingan yang lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus