PENYANYI Diana Nasution, 25, terkena getah kebohongan sendiri. Ia bersama suaminya, Minggus Tahitu, kini ketakutan kalau-kalau diusut polisi Cilegon, Jawa Barat, karena menyiarkan laporan palsu. Pasalnya ? Awal tahun baru lalu, surat kabar Pos Kota menurunkan laporan mengenai perampokan atas Diana, ketika sang penyanyi bersama keluarga menginap di Anyer, Cilegon. Ketika TEMPO mewawancarainya, Diana bilang, berita itu tak benar TEMPO, 19 Januari). "Sekarang, kami menyesal," kata Diana, yang didampingi Minggus, pekan lalu. Jadi, perampokan itu benar? "Benar. Cuma saja, lebih tepat disebut kemalingan daripada perampokan," kata Minggus. Menurut Minggus, sekitar pukul 04.00 pagi, 6 Januari, salah satu kamar di Wisma Parikesit, Anyer, yang ditempati Diana, dimasuki lima maling dengan mencongkel jendela. Mereka berhasil menggaet uang tunai Rp 1,6 juta, US$ 151, S$ 280, kalung emas seberat 100 gram, dua gelang berlian, empat cincin emas, dua paspor, KTP, SIM, dan dua buku cek. Barang-barang yang banyak itu terbawa ke Anyer karena mereka tergesa-gesa. "Dari Singapura, kami cuma mampir sebentar di Jakarta, terus ke Anyer bersama anak-anak. Jadi, semua perhiasan yang dipakai Diana shouJ di Batam dan Singapura tak sempat disimpan," ujar Minggus. Soal bohongnya kepada TEMPO, kata Diana, karena, waktu itu, ada kesepakatan antara mereka dan polisi, dengan alasan demi pariwisata, untuk tak menyiarkan kejadian tersebut di media massa. "Saya tak menyangka akan sampai begini jadinya," ujar Diana. Pasangan ini sepakat tidak akan memperpanjang masalah perampokan itu. "Saya ikhlas atas kehilangan itu," ujar Diana. Apa ini tidak berita bohong lagi, Diana? Putu Setia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini