BERLIAN Hutauruk, 25 tahun, baru saja menyelesaikan rekamannya
Billy. Sampai pekan lalu memang belum masuk pasar, kecuali ada
sebuah iklan mendahuluinya, dan aneh: Sumitomo (d/h Yung Liem)
dari Insan Record berkenaan dengan album pop Berlian itu minta
maaf kepada kelurga Jenderal M. Panggabean.
Rupanya kejadiannya, begini. Untuk memproduksi rekaman itu, kata
Berlian, "Insan Record bekerja sama dengan Sada Studio pimpinan
Tetty Panggabean." Tetty putri Jenderal M. Panggabean adalah
kawan lama Berlian. Juga dalam bisnis. Kerja sama dua perusahaan
itu menurut Berlian dilakukan atas dasar kepercayaan, "tanpa
perjanjian tertulis," katanya.
Ternyata repot. Itu terjadi ketika ada seorang wartawan Pos Film
mengatakan kepada Tetty bahwa kaset lagu sudah ada di pasar. Tak
begitu saja percaya pada info itu, "Tety bilang akan
menghubungi Insan Record dulu," tuur Berlian. Tapi belum sempat
ada kontak, pertengahan Mei lalu di koran itu muncul ucapan
Sumitomo: Kalau Tetty bukan perempuan sudah saya tampar. Saya
akan layani biarpun dia anak Jenderal.
Meski urusannya kemudian beres, Berlian bingung juga: "Kok jadi
begitu? Masa urusan bisnis, bawa-bawa keluarga . . . ," ujarnya
sambil bersandar di kursi putarnya. Berlian sendiri kini
mengurus perusahaannya, yang bergerak dalam jasa kontraktor dan
leveransir bahan bangunan, sambil terus menyanyi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini