SELAGI dua abangnya belajar berenang, bayi usia setahun itu meronta-ronta ingin diceburkan ke kolam. Ibunya terpaksa membenamkan anak ini ke air agar tak menangis. Celakanya, si mungil itu baru mau keluar dari air hanya ketika lapar dan minum susu. Ya, kepalang basah karena sudah basah, sejak usia setahun itulah si bayi dibawa terus ke kolam. Dalam usia tiga tahun, bayi perempuan ini sudah pandai berenang gaya kupu-kupu. Kini, pada usia 16 tahun, ia menyelamatkan muka negara superkuat Amerika Serikat yang paceklik medali emas di Olimpiade Seoul pada hari-hari pertama. Tentu saja dia Janet Evans. Janet memenangkan nomor gaya ganti perorangan 400 meter hanya dalam tempo 4 menit 37,76 detik. Kabarnya jika saja nomor 1.500 meter renang putri ikut dipertandingkan, Janet pasti juara. "Ia memang anak yang hiperaktif," kata Barbara Evans, ibu Janet, tentang masa kecil putrinya. Janet tekun berlatih. "Ia lebih suka mati daripada kalah," kata pelatihnya, Bud Mc Allister. Janet, yang masih suka tidur bersama sejumlah bonekanya itu, juga bilang, "Tak seorang pun yang saya biarkan untuk melewati saya." Menurut ahli kedokteran olahraga Universitas Hawaii, kunci keajaiban Janet terletak pada keefisienannya menggunakan energi dalam air. "Dalam empat tahun ini saya telah mengetes lebih dari seribu perenang, dan Janet merupakan satu-satunya perenang yang menggunakan sedikit energi dan oksigen untuk berenang dalam kecepatan tinggi, " kata John Troup, dokter itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini