Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Merayakan kawin emas

Sudiro eks gubernur dki, merayakan kawin emasnya tgl 13 des yang lalu di gedung nyi ageng serang. kepada tamu yang diungang diharapkan membawa kado yang berupa foto keluarga saja.

26 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUNGKIN bersama Djoe, rasa olehku lebih banyak 'suka' daripada 'duka'nya. Dan dalam keadaan 'suka', waktu memang terasa terbang dengan cepat." Itulah yang ditulis Sudiro ketika 'tiba-tiba' saja ia menyadari telah setengah abad hidup bersama Djoe, 13 Desember yang lalu. Sudiro dan Siti Djauhari saling jatuh cinta 52 tahun yang silam. Setelah setahun pacaran dan setahun bertunangan, mereka menikah 13 Desember 1931. "Waktu itu gantengnya sampai ke mana-mana," kenang Djoe sarnbil tertawa. "Ya. Tapi meskipun sudah tunangan, kalau nonton berdua, calon mertua saya selalu ikut. Takut saya nakal," tambah suaminya. Sudiro sendiri mengaku senang sama pacarnya itu karena "punya cita-cita sama." Djoe itu pula yang selalu mendampinginya mulai dari ketika Sudiromenjadi penjual kelapa, guru, residen Surakarta, residen gerilya, gubernur Sulawesi sampai pensiunan dan diangkat menjadi, anggota DPA sejak 1978. Adalah Sudiro juga yang menjabat Gubernur-Walikota Jakarta Raya (1953-1960) an menyatakan menak ketika akan diangkat kembali. Ia berani bilang tidak, padahal "Bung Karno waktu itu sedang berada di puncak kekuasaan dan kepopulerannya," kata Ir. Tarto W. Sudiro, anaknya yan nomor tiga. Sudiro punya lima anak Tuti, Tito, Tarto, Titi dan Tanto. Anak-anak dan cucu-cucunya itulah yang kemudian memeriahkan pesta Kawin Emas Sudiro di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta. Kepada para umu yang diundangnya, Sudiro berpesan, "Jangan membawa kado seperti untuk pengantin baru. Tapi foto keluarga saja." Maksudnya kalau usia mereka sudah sangat tua, bisa meng habiskan waktu di kursi malas sambil membuka-buka album itu. Presiden dan Wakil Presiden tidak diundang tapi juga dimintai foto. Karena itulah Sudiro memperoleh foto Pak Harto dan Ibu Tien ukuran kabinet. Pak Harto pakai blangkon ungu, Ibu Tien berkebaya dengan kembang-kembang ungu pula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus