Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEGITU lulus menjadi dokter spesialis anak pada Maret lalu, Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo tak bisa langsung bekerja atau bergabung dengan rekan-rekannya menangani pasien Covid-19 karena harus cuti melahirkan. "Saya merasa bersalah karena hanya di rumah," kata dokter yang akrab disapa Mesty itu, Selasa, 22 September lalu.
Agar tetap bisa mengaplikasikan ilmunya, model yang juga pemain harpa tersebut membuat program diskusi seputar kesehatan anak di akun Instagram pribadinya dan kanal Tentang Anak di YouTube. Kanal YouTube itu sudah ditonton lebih dari 350 ribu kali sejak dibuat dua bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum IDAI, Aman Pulungan, di kantor PB IDI, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2018. TEMPO/STR/M. Taufan Rengganis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mesty mengundang dokter spesialis anak yang berkompeten di bidangnya. Ketika membahas soal perkembangan anak, misalnya, ia menghadirkan pakar neurologi anak, Profesor Hardiono D. Pusponegoro. Untuk urusan nutrisi, ia mengundang Profesor Damayanti Rusli. Sedangkan untuk masalah perlindungan anak dari corona, Mesty mengajak Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman Bhakti Pulungan. "Mereka guru saya," ujar Mesty, 31 tahun.
Ia menjadikan program diskusi itu sebagai jembatan bagi para orang tua dan dokter ahli tersebut. Tak semua orang tua berkesempatan bertemu dengan para dokter ahli itu. Menurut Mesty, jadwal praktik dokter sangat padat. Biasanya butuh waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan jadwal konsultasi dengan mereka. Itu pun dengan waktu konsultasi sangat terbatas. "Padahal mereka punya banyak sekali ilmu," ucapnya.
Profesor Hardiono. Youtube.com/Tentang Anak
Mesty juga mengajak para selebritas, seperti Dian Sastrowardoyo dan Sandra Dewi, dalam sesi saling bertanya tentang anak. Tujuannya agar makin banyak orang tertarik pada program itu.
Aman Pulungan merasa terbantu oleh program tersebut karena orang tua jadi punya lebih banyak wadah untuk meningkatkan pengetahuan tentang anak. "Apalagi disiarkan di YouTube, orang tua bisa menonton kapan pun dan sebanyak apa pun yang mereka butuhkan," tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo