Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diam-diam dosen filsafat STF Driyarkara Mudji Sutrisno pintar juga membuat sketsa. Ia tak pernah lupa mencoret-coret di atas kertas ketika mengunjungi sebuah tempat. Sresettt, jadilah sebuah sketsa. Sketsa-sketsa perjalanannya selama kurun waktu Agustus 2004-Oktober 2006 kini dipamerkan di Galeri Nasional, 19-26 Januari, dalam judul Dimensi Estetika Mudji Sutrisno.
Tapi, tunggu dulu, kenapa saat membuat sketsa reruntuhan bangunan di Yunani, ternyata jemarinya malah menggoreskan sketsa rerumputan? "Saya juga tidak tahu kenapa bisa begini," katanya.
Tapi Romo Mudji segera menjelaskan bahwa ia "membidik" berbagai obyek dengan dilandasi sebuah kontradiksi. Seperti pohon yang meranggas di Rusia, baginya adalah sebuah kontradiksi. Pohon itu menyimpan kesunyian, kebekuan, tapi sekaligus harapan ketika musim semi tiba. "Begitu juga ketika menggoreskan gambar salib, ternyata berubah menjadi bintang," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo