Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NURUL Qomar merasa mendapat rezeki nomplok. Akhir bulan lalu, komedian itu memperoleh tawaran menjadi Rektor Universitas Muhadi Setiabudi di Brebes, Jawa Tengah. Saat lamaran itu datang, Qomar, 56 tahun, teringat nasihat neneknya. "Jika ada rezeki, pantang menolak; jika ada amanat, disampaikan; dan tidak menjangkau yang tak terjangkau," kata Qomar kepada Tempo, Jumat dua pekan lalu. "Saya terenyuh dan tidak bisa menolaknya."
Berkat petuah itu, proses penawaran berlangsung kilat. Per 1 Februari lalu, Qomar menjabat pemimpin tertinggi di kampus yang berada di pinggir jalur pantai utara Jawa itu hingga 2021. Ia dilantik delapan hari kemudian.
Pelawak yang melambung bersama grup Empat Sekawan pada 1990-an ini pun tak lupa menyisipkan guyonan dalam pidato pertamanya sebagai rektor. Saat menyampaikan impiannya menjadikan perguruan tinggi yang berdiri pada 2012 itu sebagai cahaya bagi Brebes, misalnya, Qomar mencontohkan lampu yang tak bisa memancarkan cahaya jika tak ada perpaduan antara ion positif dan negatif. "Enak ketemu enak belum tentu enak. Contohnya, kue bolu enak, sop kambing juga enak. Tapi, kalau digabung jadi satu, rasanya tidak keruan," ujarnya di Auditorium Universitas Muhadi Setiabudi.
Qomar aktif mengajar sejak 2009. Anggota Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat 2009-2014 ini menjadi dosen di pelbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Muhammadiyah Cirebon. Qomar mengajar mata kuliah ilmu kebidanan hingga pendidikan anak usia dini. Tapi ia tak dapat melepas khitahnya sebagai tukang banyol. "Seniman adalah bangunan permanen saya, tapi saya akan lebih selektif tampil di layar kaca," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo