"ANDA tahu di mana Franky?"
"Saya sendiri, Pak."
"Wah, saya tadi putar-putar mencari anda." Ialu Emil Salim
menyalami orang yang dlcari-carinya itu, Franky Hubert
Sahilatua, 27 tahun, penyanyi. "Saya senang lagu-lagu anda
tadi," lanjutnya.
Itu terjadi di Taman Bunga Pramuka, Cibubur, Bogor, 15 Oktober
malam, sesudah Franky (tanpa Jane) menyanyikan .Seperti Mata-air
Kehilangan Sungai dan Kepada Angin dan Burung-burung. Acara
penutupan pertemuan organisasi-organisasi pencinta alam itu
dipimpin Menteri PU Purnomosidi Hajisarosa - yang penuh semangat
dan banyak juga menyumbangkan suara. "Senang sekali dia dan tidak
malu-malu," komentar Emil tentang rekan menterinya itu. Malam
itu, bersama Istri, Emil juga menyanyi saru lagu, Takana Jo Kampuang.
"Apa anda juga membuat Lagu-lagu tentang binatang?" tanya
Menteri PPLH itu kemudian kepada Franky. "Coba bikin lagu
tentang Harimau Jawa yang hampir punah, atau tentang burung
Cendrawasih . " Sang penyanyi -- yang barusan mencukongi sendiri
produksi kaset adiknya, Johnny Alexander (20 tahun), Sengketa
Keraton Denmak -- tersenyum dan mengangguk-angguk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini