MENURUT K.H. Saifuddin Zuhri, 61 tahun, ada 3 faktor y ang
menyebabkannya sakit asma. Pertama alergi terhadap debu
buku-buku, karpet dan kasur. Karena itu, "sekarang saya pakai
kasur busa, dan buku-buku saya keluarkan dari kamar," ujarnya.
Kedua, faktor psikis. "Pada zaman seperti ini, siapa sih yang
tak kena penyakit itu?" katanya. Faktor ketiga, tentu saja
infeksi.
Penyakit itu menyerang bekas menteri agama (1962-1967) yang
sekarang jadi anggota DPR dan Ketua III Syuriah NU itu tahun
lalu. April kemarin, ketika mampir menengok salah seorang
anaknya yang belajar di Amsterdam dalam perjalanan umrah ke
Tanah Suci, ia jatuh sakit karena cuaca yang dingin. Dan
di Mekah, ketika melakukan thawaf di Ka'bah, ia rubuh.
Kedua orang anaknya yang menjadi dokter di sini (ia ayah 10
orang anak dan bercucu lZ orang) menyarankan agar sang ayah
masuk rumah sakit. Dan sekeluar dari sana sekarang "saya sudah
bisa ber berjalan 20 menit," katanya. (Sebelumnya cuma 10 menit)
la pun sudah bisa menaiki 10 anak tangga. "Sebelumnya cuma
lima."
Bekas pemimpin harian Duta Masyarakat (1960) itu sudah menulis 2
buku Guru Orang-orang dari Pesantren dan Sejarah Kebangkitan
Umat Islam. PT Gunung Agung akan menerbitkan pula kumpulan
karangannya dengan judul Kaleidoskop Politik di Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini