BURSA lukisan sedang boom. Di mana-mana ada pameran. Termasuk di lobi Bank Perkembangan Asia Cabang Menteng, Jakarta. Na- mun, yang menggelar lukisan di sini sekelompok wanita yang mengaku tak ada sangkut-pautnya dengan bursa. "Trend dunia lukisan saat ini memang sedang menggebu-gebu, tapi kita nggak ikut-ikutan, lo," ujar Nyonya Sudarsih Widjojo Nitisastro, pendiri "Keluarga Gemar Lukisan" kelompok pelukis yang berpameran itu. Bersama delapan ibu lainnya -- di antaranya Nyonya Radinal Moechtar, Nyonya Ali Wardhana, Nyonya Daoed Joesoef, dan Ny Bustanil Arifin -- Nyonya Widjojo mendirikan kelompok ini dua belas tahun lalu. "Saya ini memang sudah lama senang melihat lukisan," ujarnya. Yang unik, ketika Widjojo Nitisastro masih menjadi anggota kabinet, sang Nyonya termasuk produktif melukis. Ada lukisan yang diselesaikan hanya semalam. "Sekarang setelah mantan nyonya menteri, saya malah melukis lebih lama. Banyak urusan lain," katanya. Dalam pameran ini Nyonya Sudarsih menggelar 10 lukisan dan berharga Rp 600 ribu sampai Rp 2 juta. Sedangkan Nyonya Radinal menggantung lima lukisannya. "Kalau ini jangan tanya berapa lama melukisnya, belum lagi cemberutnya kalau-kalau lukisan nggak jadi," yang menjawab ini Radinal Moechtar, Menteri Pekerjaan Umum. Tentu saja berkelakar. Adapun Nyonya Radinal, yang sama sekali tidak cemberut, tidak berkomentar. Pameran ini dibuka Rabu pekan lalu oleh seorang nyonya yang tak kalah bekennya, Nyonya Rahmi Hatta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini