P EDULI AIDS, ngumpulin kondom. Itulah yang dilakukan artis Paquita Wijaya, 32 tahun, sejak bergabung dengan Yayasan AIDS, Agustus 1993 lalu. Tangan dinginnya telah berhasil mengoleksi seratusan bentuk dan kemasan produk lateks tipis itu, baik lokal maupun dari mancanegara.
Bentuknya banyak juga yang unik dan lucu. Ada yang di bagian ujungnya mirip kepala binatang, bunga matahari, atau kaktus. Kemasannya ada yang seperti permen, bola golf, atau fortune cookies (kue keberuntungan). Sedangkan aroma yang tersedia sangat beragam: strawberry, anggur, pisang, atau jeruk. Bahkan ada juga kondom yang bisa "menyala" di kegelapan.
"Tapi, jangan salah, tidak semua koleksi itu bisa dipakai! Sebagian besar hanya untuk display," ujar Paquita sembari tertawa. Maklum, saat awal yayasan AIDS berkiprah, bicara soal kondom masih tabu. Alternatifnya, ya, pakai alat peraga yang atraktif. "Untuk lucu-lucuan!" ujar istri Humam Iskandar Afief yang ber-KB tak menggunakan kondom ini.
Kini Paquita harus berpisah dengan koleksi lucunya itu. Setelah kondom biasa dibicarakan, bintang film Bulan Tertusuk Ilalang ini menghentikan kebiasaannya. Koleksinya ia hibahkan ke yayasan—yang sering menampilkannya dalam berbagai kesempatan. Penasaran? Datang saja ke kantor Yayasan AIDS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini