PETINJU Samsul Anwar Harahap (25 tahun) pernah mengantongi 4
medali emas, 2 perak dan 1 perunggu. Rekor pertandingannya: 70
kali menang dan cuma 6 kali menderita kekalahan, termasuk ketika
dia bertanding di Olimpiade Montreal 1976 dan turnamen Piala
Presiden, Desember lalu. Sebelum namanya menggajah sebagai
petinju terkenal, Syamsul pernah dagang es, jual koran dan jadi
kenek truk. Tapi dia toh bisa menamatkan SMA-nya dan berhasil
meraih gelar Sarjana Muda lokal di AMI/ASMI. Artinya: belum
mengikuti ujian negara.
Bujangan, tinggi badan 171 cm, berat biasa 65 kg (kalau mau
bertinju diturunkan jadi 63,5 kg), Syamsul punya minat untuk
main film. "Tapi soalnya, siapa yang bersedia pakai aku!", kata
Syamsul.
Tiba-tiba tampangnya muncul di iklan bir Bintang. Tangan kanan
pegang bir dan tangan kiri uang satu rupiah. "Aku mau bantu
PON", ujar Syamsul, karena untuk PON IX nanti, setiap satu botol
bir, perusahaan bir itu katanya akan menyumbangkan satu rupiah.
Syamsul mengaku kini dia jadi karyawan bir tersebut untuk tempo
5 bulan saja. Mungkin akan diperpanjang lagi kalau kedua belah
pihak setuju. Untuk kerja 5 bulan pasang tampang itu Syamsul
menerima Rp 750.000. Tambah uang saku Rp 10.000 kalau dinas ke
luar kota.
Terakhir, ketika banyak orang sibuk kampanye Pemilu, Syamsul
kabarnya juga mendapat tawaran sebagai kontestan. "Ada dua
kontestan yang datang", kata Syamsul (tak usah disebut yang
mana). "Tapi biarpun saya akan diberi 20 juta, tetap tak mau",
katanya. Dia mengemukakan alasan dengan gaya Medan: "Politik itu
'kan kotor. Nanti salah-salah awak diboikot orang".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini