SETELAH enam tahun tak pernah naik panggung Sabtu dan Minggu lalu, penari balet Farida Feisol, 45 kembali mempertunjukkan kebolehannya di TIM Jakarta. Masih lincah juga, walau tubuhnya sudah agak gemuk. "Saya kembali menemukan sesuatu yang terasa hilang dalam kehidupan saya," katanya. Uniknya, pementasan kali ini bersama balerina seangkatannya dengan membawa bendera Ikatan Pengajar dan Pelatih Balet (IPPB). Nomor yang dipagelarkan berjudul Nutcracker, karya Tchaikovsky, didukung tujuh sekolah balet di Jakarta, termasuk Sekolah Balet "Sumber Cipta" pimpinan Farida. Pertunjukan ini dinilai banyak penonton termasuk sukses. Namun, Farida yang menempuh pendidikan balet di Moskow tetap masih punya cita-cita yang belum kesampaian: menghadirkan "balet Indonesia". Apa itu? Ternyata, Farida yang kini hidup dengan pengusaha Malaysia, Feisol, belum bisa merumuskan balet khas Indonesia. "Yang Jelas, sekarang baru tahap membenahi pemain balet. Teknik pemain kita belum apa-apa," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini