INI bukan "Thrilla in Manila" lagi. sebab Moh. Ali tidak lagi
bertanding dengan Frazier di sana. Tapi pesta semalam suntuk di
ibukota Filipina itu tak kurang "thrilla"-nya, dalam menyambut
tahun baru 1976. Sebab di sana ada "La Lollo" -- Gina
Lolobrigida, tentu -- di samping para "kemilau-wan" dan
"kemilau-wati" dari Eropa dan Amerika Latin yang lain: Count
Mario d' Urso, Puteri Maria Gabriella dari Savoy, produser film
Italia Franso Rosellini, raja timah Bolivia Atenor Patino, dan
Alex Ponti, anak Carlo Ponti. Bertindak sebagai penjamu tak
kurang adalah Presiden Marcos dan nyonya Imelda, dwi-tunggal
yang kini memerintah di negeri itu.
Ya, itulah kemeriahan sejak matahari tenggelam hingga matahari
terbit. Acara dimulai dari kasino terapung, sebuah kapal buat
perjudian yang berharga AS $ 4 juta, yang terletak bagaikan
untaian cahaya dan permata di Teluk Manila yang telah gelap. Itu
adalah malam pembukaan. Nyonya Marcos, berpakaian warna biru
muda dengan intan dan safir berbentuk bintang warna biru pula,
melontarkan dadu pertama. Hadirin bertepuk. Jam 9 malam, para
tamu turun, dan dengan naik feri serta mobil menuju Istana
Malacanang.
Dan dansa pun mulai. Presiden Marcos memulai acara dengan
melantai bersama "La Lollo". Sampanye, tersaji dengan buah
anggur yang sudah didinginkan, mengalun terus. Sampai jam 11.30.
Waktu tak terasa berlalu. Jam 24.00 -- saat pergantian tahun --
nyaris tak diacuhkan orang. Orang-orang baru tersedar setelah
bunyi petasan terdengar (walaupun menyulut petasan sebenarnya
dilarang dengan ancaman 15 tahun penjara sejak tiga tahun yang
lalu Marcos menyatakan "darurat perang"). Para hadirin
bersalaman, atau cium-ciuman pipi. Keriahan diteruskan dengan
tarian Yunani, tarantela dan musik gitana, sebelum kemudian
berakhir pelan-pelan karena sudah terdengar seruan untuk missa
Katolik di Balairung Pahlawan di Istana. Para hadirin, di
antaranya masih bersisa pesta, mengikuti upacara ibadah. "La
Lollo", yang kini selalu sibuk sebagai jurupotret, mengambil
kameranya dan jepret-jepret.
Setelah missa, Imelda berkata: "Oke, sampai ketemu di kapal".
Para tamu yang masih tahan, sekitar 60, dipimpin oleh Cina, yang
kini sudah berganti baju, menuju yacht Presiden sementara
matahari mulai nongol di ufuk timur. Di sini -- pakaian pesta
istana sudah diganti dengan pakaian yang lebih santai, antara
lain bluejean -- acara lain menunggu. Anak-anak Kepala Negara
dan teman-teman mereka mulai mengajar para tamu dan orang tua
mereka dalam dansa yang disebut "New York Walk". Setelah pagi
mulai tinggi, nyonya dan tuan Marcos pulang. "La Lollo" terus:
dialah satu-satunya jurupotret yang diperbolehkan hadir selama
pesta yang dihadiri 400 "kemilau-wan" itu....
Adapun pidato Tahun Baru Presiden Marcos berisi anjuran, agar
rakyat terus hidup "tanpa sikap berlebih-lebihan, tanpa pameran,
tapi dengan kesederhanaan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini