Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pesta semalam suntuk

Menyambut tahun baru 1976, presiden marcos & imelda mengadakan pesta semalam suntuk di istana malacanang. para undangan adalah jutawan-jutawan dari eropa dan amerika latin.

17 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI bukan "Thrilla in Manila" lagi. sebab Moh. Ali tidak lagi bertanding dengan Frazier di sana. Tapi pesta semalam suntuk di ibukota Filipina itu tak kurang "thrilla"-nya, dalam menyambut tahun baru 1976. Sebab di sana ada "La Lollo" -- Gina Lolobrigida, tentu -- di samping para "kemilau-wan" dan "kemilau-wati" dari Eropa dan Amerika Latin yang lain: Count Mario d' Urso, Puteri Maria Gabriella dari Savoy, produser film Italia Franso Rosellini, raja timah Bolivia Atenor Patino, dan Alex Ponti, anak Carlo Ponti. Bertindak sebagai penjamu tak kurang adalah Presiden Marcos dan nyonya Imelda, dwi-tunggal yang kini memerintah di negeri itu. Ya, itulah kemeriahan sejak matahari tenggelam hingga matahari terbit. Acara dimulai dari kasino terapung, sebuah kapal buat perjudian yang berharga AS $ 4 juta, yang terletak bagaikan untaian cahaya dan permata di Teluk Manila yang telah gelap. Itu adalah malam pembukaan. Nyonya Marcos, berpakaian warna biru muda dengan intan dan safir berbentuk bintang warna biru pula, melontarkan dadu pertama. Hadirin bertepuk. Jam 9 malam, para tamu turun, dan dengan naik feri serta mobil menuju Istana Malacanang. Dan dansa pun mulai. Presiden Marcos memulai acara dengan melantai bersama "La Lollo". Sampanye, tersaji dengan buah anggur yang sudah didinginkan, mengalun terus. Sampai jam 11.30. Waktu tak terasa berlalu. Jam 24.00 -- saat pergantian tahun -- nyaris tak diacuhkan orang. Orang-orang baru tersedar setelah bunyi petasan terdengar (walaupun menyulut petasan sebenarnya dilarang dengan ancaman 15 tahun penjara sejak tiga tahun yang lalu Marcos menyatakan "darurat perang"). Para hadirin bersalaman, atau cium-ciuman pipi. Keriahan diteruskan dengan tarian Yunani, tarantela dan musik gitana, sebelum kemudian berakhir pelan-pelan karena sudah terdengar seruan untuk missa Katolik di Balairung Pahlawan di Istana. Para hadirin, di antaranya masih bersisa pesta, mengikuti upacara ibadah. "La Lollo", yang kini selalu sibuk sebagai jurupotret, mengambil kameranya dan jepret-jepret. Setelah missa, Imelda berkata: "Oke, sampai ketemu di kapal". Para tamu yang masih tahan, sekitar 60, dipimpin oleh Cina, yang kini sudah berganti baju, menuju yacht Presiden sementara matahari mulai nongol di ufuk timur. Di sini -- pakaian pesta istana sudah diganti dengan pakaian yang lebih santai, antara lain bluejean -- acara lain menunggu. Anak-anak Kepala Negara dan teman-teman mereka mulai mengajar para tamu dan orang tua mereka dalam dansa yang disebut "New York Walk". Setelah pagi mulai tinggi, nyonya dan tuan Marcos pulang. "La Lollo" terus: dialah satu-satunya jurupotret yang diperbolehkan hadir selama pesta yang dihadiri 400 "kemilau-wan" itu.... Adapun pidato Tahun Baru Presiden Marcos berisi anjuran, agar rakyat terus hidup "tanpa sikap berlebih-lebihan, tanpa pameran, tapi dengan kesederhanaan".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus