"INI film yang tidak bisa dibeli dengan uang," ujar Teguh Karya
ketika menggarap filmnya yang ke-7, Nopember 1828. Setelah
mengadakan penelitian di 16 desa di Jawa Tengah dan Yogyakarta,
akhirnya Teguh menjatuhkan pilihan pada desa Sawahan, kelurahan
Sumber Agung, kecamatan Jetis, kabupaten antul, Yogya.
Nopember 1828 adalah kisah perjoangan Pangeran Diponegoro. Di
desa Sambiroto 150 tahun yang lalu, pasukan Kompeni Belanda
menyerang desa tersebut untuk menangkap Sentot Prawiradirdja,
yang diduga bersembunyi di sana. Pertempuran berakhir dengan
kemenangan di pihak Sentot, tangan kanan Pangeran Diponegoro.
"Desa yang asli (Sambiroto)," ujar Teuh lagi, "di tempat
peristiwa itu berlangsung, keadaannya kini sudah tidak sesuai
dengan jalan ceritera."
Pengambilan film diperkirakan akan memakan waktu selama 2 bulan
dengan biaya sekitar Rp 200 juta. Para bintang film yang
memerankan film sejarah ini antara lain Slamet Rahardjo, Yenny
Rachman, Maruli Sitompul, Tuti Indra Malaon. Persiapan filmnya
sudah dilakukan sejak April lalu. Penelitian tentang jalan
ceritera, jauh sebelum itu. Ada tiga produser yang akan
mencukongi film Ini.
Mengapa sampai 3 produser? "Kalau jalan ke kuburan lebih baik
bertiga dari pada sendirian," kata Teguh, "kemungkinan film ini
mempunyai dua alternatif: diterima atau gagal sama sekali." Film
direncanakan mempunyai dua teks: Indonesia dan . . . bahasa
Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini