SUMBANGKAN darah Anda, dan lihatlah Hajjah Siti Hardiyanti Rukmana yang sudah 15 tahun tercatat sebagai donor darah. Ia tetap sehat wal afiat, alhamdulillah. Padahal, ibu 3 anak yang kini senantiasa mengenakan kerudung itu terbilang amat sibuk. Pekan lalu saja, setidaknya dua kegiatan penting yang diikutinya, yakni urusan jalan layang Cawang-Tanjungpriok dan mengikuti peresmian industri rotan di Semarang. Di kedua acara itu hadir Presiden Soeharto. Selaku Presiden Persatuan Donor Darah Seluruh Dunia, Mbak Tutut -- begitu Nyonya Hardiyanti Rukmana dipanggil akrab -- berada di Rabbat, Marokko, pertengahan September lalu. Dalam sidang enam bulanan organisasi itu Mbak Tutut beroleh pujian. "Madame Presiden telah membawa organisasi pada kemajuan dan pengembangan diri berdasarkan ide-ide yang brilian," kata Antonio Moreira Luzia, salah seorang wakil presiden lembaga internasional itu. Organisasi ini sudah berusia 11 tahun, dengan anggota sebagian besar dari negaranegara Eropa dan Amerika. "Organisasi ini mempertemukan kita bukan untuk membicarakan masalah politik, melainkan untuk mencerna masalah sosial bagi kepentingan kemanusiaan," kata Antonio dengan lancar. Ia adalah orang Portugal, dan dengan, tersenyum mengungkapkan niatnya menghadiri pertemuan berikutnya di Bali Januari 1990.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini