Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ratih Sang: Honor Buah

4 Juli 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda ingin meminta mantan peragawati cantik Ratih Sanggarwati menjadi pembicara di seminar? Syaratnya gampang: sediakan klengkeng, mangga, jeruk, dan apel. Bungkus baik-baik, lalu sodorkan. Niscaya ia akan riang gembira. Tapi ada syaratnya lagi. Yang dibungkus itu adalah buah lokal, bukan buah-buah impor yang kini meluber di seantero pasar swalayan Indonesia.

Ratih beberapa kali mendapat honor buah. Saat membaca puisi karya Danarto di Yogyakarta beberapa waktu lalu, dia ”dibayar” satu kilogram klengkeng. Kamis pekan lalu, mestinya Ratih mendapat dua kilogram apel dalam acara pembacaan cerpen Danarto di Jakarta. Sayang, acara itu ditunda. Honor apel pun melayang.

Ibu dua anak yang masih jelita di usia 43 tahun ini tak sekadar mencintai buah lokal, tapi juga mengkampanyekan nasib si buah. Saat memandu sebuah seminar agribisnis di Surabaya, misalnya, Ratih keras mengkritik warga papan atas yang cuma gemar buah-buah impor. Kritiknya disambut aplaus para peserta seminar, termasuk Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan sederet pengusaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus