Amien Rais: Arab Gundul

Tujuh tahun bergelimang di dunia politik membuat bekas Ketua MPR Amien Rais jarang-jarang memendam diri di perpustakaan. Setelah menjadi orang bebas, guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada itu ”kembali” lagi ke perpustakaan: minimal lima jam sehari dia membaca. Tiga jam seusai salat subuh dan dua jam bakda isya. Di perpustakaan pribadinya di Yogyakarta, Amien kini tekun melahap buku-buku beraksara Arab gundul setebal rata-rata 10 sentimeter. ”Saya ingin menempatkan diri sebagai intelektual muslim sesungguhnya,” ujarnya kepada Syaiful Amin dari Tempo. Amien pun memborong buku politik, fikih, peradaban, syariah, filsafat, dan akhlak karya pemikir Islam semacam Hasan al-Banna, Yusuf Qordhowi, Muhammad al-Ghazali, Anwar al-Jundi.

Dari Sydney, Australia, ia membawa pulang 40 judul buku. Masih kurang, ia terbang ke Kairo. Di kota yang pernah dia tinggali selama setahun ini

Amien Rais berpesta buku. Dia memborong 300 judul buku yang berat totalnya sekitar 200 kg. Perpustakaannya luber oleh buku. Maka, Amien kini tengah membangun perpustakaan baru, antara lain, ya untuk menampung luberan buku-buku baru itu.