Richard Branson: Sepatu Kets

Tanpa sengaja kami bertemu di lift yang mengantarnya berjejalan turun bersama para undangan. Sir Richard Charles Nicholas Branson, miliarder pendiri Virgin Group yang eksentrik ini, masuk deretan tokoh penting yang berpidato dalam peringatan Hari Laut Dunia. Acara ini masuk rangkaian Konferensi Laut yang diselenggarakan di Ruang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Kamis dua pekan lalu.

Sejumlah pemimpin dunia, puluhan menteri, tokoh masyarakat pencinta lingkungan, dan para pesohor hadir di sini. Delegasi RI dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Selebritas yang kini aktif menyuarakan konservasi laut, Leonardo DiCaprio, bicara melalui tayangan video mengenai perlunya komunitas global beraksi menyelamatkan planet biru ini.

Branson, 66 tahun, prihatin akan perubahan iklim yang memburuk. "Bumi dengan lebih dari 70 persennya berupa laut, yang memberi kehidupan, kita balas dengan karbon dan sampah plastik," katanya. Ia juga bermimpi bisa berwisata ke luar angkasa melalui korporasinya, Virgin Atlantic Airways. "Bukankah sudah ada 12 orang yang menjejakkan kaki di bulan?" ujarnya. Kalau proyek ini terlaksana, dia akan mengajak Stephen Hawking agar menjelaskan fenomena keajaiban kosmos ini.

Richard Branson tampil beda. Ratusan undangan yang memenuhi ruang pertemuan berpenampilan formal, dengan setelan jas lengkap atau baju adat setempat. Tapi konglomerat kelahiran London ini berbusana rileks, berjas biru gelap dengan kemeja biru yang kancing atasnya dibiarkan terbuka, tanpa dasi, dan yang paling mencolok: bersepatu kets biru putih. Saat ditanya mengapa dia tampil santai, jawabannya hanya tertawa. "Ha-ha-ha…, apakah ini penting? Halo, hai Indonesia…?"