Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ruang di lantai 2 Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, yang biasa dipakai kuliah, berubah menjadi ruang silaturahmi di hari Lebaran, Sabtu dua pekan lalu. Tikar pun digelar. Cucuran air mata tumpah.
Mantan Menteri Kelautan Rokhmin Dahuri hari itu bermaaf-maafan dengan istri, ketiga anaknya, dan kerabatnya. Hanya putri sulungnya yang tidak hadir karena sedang studi di Newcastle, Inggris. Sebelumnya, Rokhmin menunaikan salat Id di masjid Al-Ikhlas bersama tahanan lainnya dan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komjen Bambang Hendarso Danuri.
Menu Lebaran adalah ke tupat, sayur labu, sambal goreng udang, cumi-cumi hitam (ini buatan adiknya dari Cirebon), opor ayam, dan kerupuk. ”Enak sekali. Saya kan anak nelayan yang jarang makan sayur,” kata doktor lulusan Kanada ini seraya tertawa kecil. Salah seorang mahasiswa bimbingannya dari Universitas Tanjungpura membawakan sukun goreng untuk Rokhmin.
Selama tiga hari berturut-turut Rokhmin menerima banyak tamu, antara lain 150 nelayan Pantai Utara, koleganya dari Departemen Kelautan IPB, Universitas Indonesia, Bappenas, dan juga temannya semasa SMA di Cirebon. Bagaimana perasaan Rokhmin di hari Lebaran itu? ”Saya sudah oke lahir-batin. Mudah-mudahan Tuhan mengampuni kesalahan saya,” katanya. Kini, ia sedang menunggu proses banding di Pengadilan Tinggi yang sudah berjalan dua bulan ini. ”Semoga para hakim dibukakan hatinya dan tidak diintervensi,” katanya berharap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo