FUAD Hassan, Menteri P & K, dilarang merokok. Bukan siapa, melainkan seorang gadis 14 tahun mengirim surat kepada Menteri, meminta agar ia meninggalkan kebiasaan satu itu. "Maukah Bapak berjanji untuk mengurangi kebiasaan merokok itu?" pinta remaja yang beralamatkan Simpruk, Jakarta Selatan, dalam surat dua halaman tertanggal 3 Januari 1986 itu. Mula-mula si Debora menyatakan selamat atas pengangkatan Fuad sebagai Menteri P & K. Lalu disambungnya bahwa ia mengharap di tangan Menteri yang dikaguminya ini dunia pendidikan Indonesia bakal menjadi baik. Dua minggu kemudian sang menteri menjawab, dengan tulisan tangan, sepanjang satu halaman. "Memang, Debora yang baik, satu 'lawan' ini belum juga bisa saya kalahkan, malahan saya 'diperbudak' olehnya." Pada penutup surat Fuad, 57, bapak dua anak, menulis -- mungkin sambil merokok, "Doakan saya bisa menang atas rokok." Seriuskah jawaban perokok Gudang Garam filter yang parah ini? "Sudah 40 tahun rokok menjadi kawan. Untuk mengubahnya menjadi musuh, sulit," katanya Senin pekan ini, sehabis melantik pejabat eselon II, sambil mengacungkan rokok yang tinggal 4 cm. Sejak dilantik jadi Menteri P & K, Agustus 1985, hingga awal tahun ini 200-an surat diterimanya dari anak-anak sekolah. Semuanya, secara pribadi, di-file rapi di kantornya. Yang menarik, memang yang soal rokok. Misalnya surat seorang ketua OSIS sebuah sekolah di Yogyakarta yang bercerita, ia pernah melarang teman-temannya merokok. Lalu jawab mereka, "Menteri P & K saja perokok berat." Fuad tak bercerita apa komentarnya atas surat satu ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini