SEBUAH sedan Mercedes 280 kecebur got di pinggir Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, pekan lalu. "Namanya manusia, lagi banyak pikiran," ujar wanita itu mengenal nasib sial yang menimpanya. Siapakah wanita itu? Dialah Nola Tilaar, 25, penyanyi reggae yang ngetop lewat lagu Dansa Reggae dan Borobudur. Tentang pasal kepusingannya, menurut Nola, "Capek-capek ngumpulin duit membangun rumah, eh, tahu-tahunya disita." Nola - yang dulu beperkara dengan bekas pacar dan manajernya, Jurgen Kunzel, warga negara Jerman - membangun dua rumah atas nama Nyonya Eugene, ibu sang penyanyi. Sang ibu kemudian dihukum Mahkamah Agung (MA). Menurut keputusan MA, yang diterima Keluarga Nola, Februari lalu, kedua rumah sengketa itu - satu di Cempaka Putih dan satu lagi di Cilandak - disita dan diserahkan kepada Kunzel. Selain itu, Ny Eugene dihukum 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun. "Saya hanya bisa berdoa agar Tuhan mengembalikan milik kami," kata Nola. "Urusan hukumnya saya serahkan kepada Pak Kaligis." Ketika mobil Nola kecebur got itu, ia baru kembali dari kantor Pengacara O.C. Kaligis. Sebelum keputusan MA keluar, Nola, menurut keputusan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi, merupakan pihak yang menang. Konon, MA mengambil keputusan itu, karena penggugat Kunzel bisa memberikan saksi. "Saya tak tahu bagaimana cara Jurgen memberikan kesaksian," tutur Nola. "Setahu saya, ia meringkuk di dalam tahanan di Frankfurt dengan tuduhan menggelapkan uang." Penyanyi asal Manado itu tetap mengatakan, kedua rumah bernilai Rp 210 juta itu dibangun dengan uangnya sendiri, sewaktu ia berpacaran dengan Kunzel. "Kalau rumah tetap disita mungkin saya akan pindah ke Ujung Kulon, dan jadi petani." Serius, Non?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini