Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembawa acara Caesar Gunawan girang bukan kepalang saat diundang menonton langsung pertandingan klub favoritnya, Liverpool, di markas besar mereka, Stadion Anfield, Inggris, dua bulan lalu. "Aku sudah nonton final Piala Dunia di Afrika Selatan dan final Piala Eropa, tapi justru tim favoritku belum pernah kutonton langsung," katanya dua pekan lalu.
Sebelum berangkat, Caesar membuat daftar semua hal yang wajib ia lakukan di stadion itu, dari sujud di stadion, berfoto, sampai memegang Anfield Sign (lambang kebesaran Liverpool, yang biasa disentuh para pemain menjelang pertandingan). Namun, tak disangka, ia mendapat kesempatan yang amat jarang diberikan kepada tetamu Liverpool: menginjakkan kaki di lapangan rumput stadion itu, walau hanya selama 10 menit.
Waktu emas yang singkat itu tidak ia sia-siakan. Berfoto dengan berbagai gaya sudah ia lakukan, memegang rumput pun sudah. Caesar pun berpikir hal unik apa yang akan ia kenang selama di lapangan yang sangat hijau dan subur itu. "Spontan aku berpikir mengambil rumputnya." Ia pun duduk di pinggir lapangan, berpura-pura memegang sejumput rumput yang tebal, mencabutnya sampai ke akar, lalu memasukkannya ke kantong.
Tindakan brutal itu pun baru diakuinya kepada seorang teman setelah berada di dalam pesawat menuju Indonesia. "Kalau ketahuan di Liverpool, mungkin aku bisa kena masalah hukum," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo